Indonesia merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk yang banyak dan
tersebar di masing-masing pulau, penduduk Indonesia memiliki budaya yang sangat
beraneka ragam dan mempunyai ciri khas budaya nya masing-masing. Warisan budaya
yang berkembang di Indonesia, berasal dari berbagai macam etnis, suku dan
bahasa di daerah-daerah yang menyebar di tanah nusantara. Dan salah satu budaya
yang negara kita miliki adalah Batik.
Sejarah perkembangan batik kita tidak lepas dari pengaruh masyarakat dahulu, sebagaimana diteliti, batik Indonesia berhubungan erat dengan kerajaan Majapahit. Batik Indonesia mulai berkembang pada abad ke-18 dan 19, yang mula-mulanya berkembang di pulau Jawa. Mulanya batik itu hanya berkembang di lingkungan keraton saja, yang dikerjakan dan digunakan oleh warga di lingkungan keraton saja. Lama-kelaman batik meluas sampai keluar dari lingkungan keraton, yang menjadi pekerjaan wanita rumah tangga untuk mengisi waktu senggang mereka. akhirnya batik yang dulunya hanya digunakan oleh masyarakat keraton, setelah itu meluas dan digunakan oleh seluruh masyarakat.
Tahap perkembangan batik di indonesia pun melalui beberapa tahap yaitu tahap pertama pada zaman majapahit, zaman penyebaran islam, munculnya pembatikan di Indonesia, pembuatan batik diluar jawa, dan sampai batik dikenal oleh dunia internasional. Perwakilan RI di negara anggota Tim Juri (Subsidiary Body), yaitu di Persatuan Emirat Arab, Turki,Estonia, Mexico, Kenya dan Korea Selatan serta UNESCO-Paris, memegang peranan penting dalam memperkenalkan batik secara lebih luas kepada para anggota Subsidiary Body, sehingga mereka lebih seksama mempelajari dokumen nominasi Batik Indonesia. UNESCO mencatat Batik Indonesia dan satu usulan lainnya dari Spanyol merupakan dokumen nominasi terbaik dan dapat dijadikan contoh dalam proses nominasi mata budaya tak-benda dimasa yang akan datang. UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal, bayi digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik. UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Representative List karena telah memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia.
Sebagai negara dengan kekayaan budaya yang
beragam terbentang dari Sabang sampai Merauke, Indonesia sudah selayaknya
menjaga kekayaan tersebut menjadi aset nasional yang diakui keberadaannya oleh
dunia Internasional. Menjaga kekayaan budaya tersebut amatlah penting untuk menghindari
klaim-klaim dari pihak lain yang tidak berhak. Beberapa budaya Indonesia telah
diakui sebagai warisan budaya dunia. Salah satunya adalah batik.
Dengan diakuinya batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, maka secara otomatis batik adalah identik dengan Indonesia. Artinya tidak ada lagi pihak lain yang berhak mengakui batik sebagai budaya mereka. Tugas kita sebagai anak bangsa adalah menjaga, melestarikan dan mengembangkan menjadi aset nasional yang memberi nilai tambah bagi keberlangsungan pembangunan nasional.
Berbicara mengenai perekonomian Indonesia, salah satunya dengan cara mempromosikan batik sebagai ikon budaya kepada wisatawan. Bagaimana agar wisatawan dapat mengenal batik secara langsung, baik keragaman produk jadi atau pun proses pembuatannya, terus menerus harus diupayakan untuk lebih memopulerkan batik dikalangan wisatawan. Bagi mereka yang belum mengenal batik supaya mengenal dan mengerti batik, bagi yang sudah mengenal batik diharapkan lebih menyukai serta mau membelanjakan uangnya untuk membeli batik.
Batik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pariwisata tanah air, ini adalah sebuah keunggulan bagi dunia pariwisata yang tentunya akan berdampak pada keuntungan secara ekonomi. Batik yang semakin disukai dan digemari oleh wisatawan, pertumbuhan industri batik tentu akan naik secara signifikan. Dampaknya tentu peningkatan ekonomi kerakyatan, karena batik sebagian besar merupakan industri yang melibatkan jutaan pengrajin yang sebagian besar adalah rakyat kecil.
Dunia kini tengah memasuki era industri gelombang ke empat, yaitu industri ekonomi kreatif, sebuah era yang amat mengandalkan pada gagasan-gagasan dan ide kreatif. Bagi Indonesia, ini adalah peluan sekaligus tantangan bagi peningkatan kejayaan ekonomi, mengingat bangsa ini memiliki banyak kekayaan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya khas dan unik. Dan salah satunya adalah Batik.
Pengembangan Industri kreatif batik diterangi memberi dua manfaat, yaitu sebagai pertumbuhan ekonomi dan penguatan identitas kultural bangsa. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif batik sebagai salah satu dari 14 komponen ekonomi kreatif, dengan melihat prospek pasar batik yang menjanjikan harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Ekonomi kreatif batik juga telah berkontribusi menggerakkan ekonomi nasional dengan nilai ekspor sebesar 69 juta dollar AS. Tentunya hal ini sangat signifikan dalam memberi kontribusi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan penghasilan rakyat.
Peluang pengembangan ekonomi kreatif batik semakin memperoleh momentum pasca penetapan batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Dengan pengakuan ini setidaknya membuat brand awareness batik semakin nyata di mata dunia. Pengakuan UNESCO tersebut juga merupakan bentuk pengakuan yang strategis terhadap eksistensi batik dan nilai pentingnya bagi peradaban dan perkembangan kebudayaan di Indonesia. Sekaligus menjadi kekuatan dahsyat bagi industri batik Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar internasional. Melihat semua itu, kita berharap akan adanya dampak positif pada perkembangan dunia pariwisata nasional.
Referensi :
Sejarah perkembangan batik kita tidak lepas dari pengaruh masyarakat dahulu, sebagaimana diteliti, batik Indonesia berhubungan erat dengan kerajaan Majapahit. Batik Indonesia mulai berkembang pada abad ke-18 dan 19, yang mula-mulanya berkembang di pulau Jawa. Mulanya batik itu hanya berkembang di lingkungan keraton saja, yang dikerjakan dan digunakan oleh warga di lingkungan keraton saja. Lama-kelaman batik meluas sampai keluar dari lingkungan keraton, yang menjadi pekerjaan wanita rumah tangga untuk mengisi waktu senggang mereka. akhirnya batik yang dulunya hanya digunakan oleh masyarakat keraton, setelah itu meluas dan digunakan oleh seluruh masyarakat.
Tahap perkembangan batik di indonesia pun melalui beberapa tahap yaitu tahap pertama pada zaman majapahit, zaman penyebaran islam, munculnya pembatikan di Indonesia, pembuatan batik diluar jawa, dan sampai batik dikenal oleh dunia internasional. Perwakilan RI di negara anggota Tim Juri (Subsidiary Body), yaitu di Persatuan Emirat Arab, Turki,Estonia, Mexico, Kenya dan Korea Selatan serta UNESCO-Paris, memegang peranan penting dalam memperkenalkan batik secara lebih luas kepada para anggota Subsidiary Body, sehingga mereka lebih seksama mempelajari dokumen nominasi Batik Indonesia. UNESCO mencatat Batik Indonesia dan satu usulan lainnya dari Spanyol merupakan dokumen nominasi terbaik dan dapat dijadikan contoh dalam proses nominasi mata budaya tak-benda dimasa yang akan datang. UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal, bayi digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik. UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Representative List karena telah memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia.
Dengan diakuinya batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, maka secara otomatis batik adalah identik dengan Indonesia. Artinya tidak ada lagi pihak lain yang berhak mengakui batik sebagai budaya mereka. Tugas kita sebagai anak bangsa adalah menjaga, melestarikan dan mengembangkan menjadi aset nasional yang memberi nilai tambah bagi keberlangsungan pembangunan nasional.
Berbicara mengenai perekonomian Indonesia, salah satunya dengan cara mempromosikan batik sebagai ikon budaya kepada wisatawan. Bagaimana agar wisatawan dapat mengenal batik secara langsung, baik keragaman produk jadi atau pun proses pembuatannya, terus menerus harus diupayakan untuk lebih memopulerkan batik dikalangan wisatawan. Bagi mereka yang belum mengenal batik supaya mengenal dan mengerti batik, bagi yang sudah mengenal batik diharapkan lebih menyukai serta mau membelanjakan uangnya untuk membeli batik.
Batik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pariwisata tanah air, ini adalah sebuah keunggulan bagi dunia pariwisata yang tentunya akan berdampak pada keuntungan secara ekonomi. Batik yang semakin disukai dan digemari oleh wisatawan, pertumbuhan industri batik tentu akan naik secara signifikan. Dampaknya tentu peningkatan ekonomi kerakyatan, karena batik sebagian besar merupakan industri yang melibatkan jutaan pengrajin yang sebagian besar adalah rakyat kecil.
Dunia kini tengah memasuki era industri gelombang ke empat, yaitu industri ekonomi kreatif, sebuah era yang amat mengandalkan pada gagasan-gagasan dan ide kreatif. Bagi Indonesia, ini adalah peluan sekaligus tantangan bagi peningkatan kejayaan ekonomi, mengingat bangsa ini memiliki banyak kekayaan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya khas dan unik. Dan salah satunya adalah Batik.
Pengembangan Industri kreatif batik diterangi memberi dua manfaat, yaitu sebagai pertumbuhan ekonomi dan penguatan identitas kultural bangsa. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif batik sebagai salah satu dari 14 komponen ekonomi kreatif, dengan melihat prospek pasar batik yang menjanjikan harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Ekonomi kreatif batik juga telah berkontribusi menggerakkan ekonomi nasional dengan nilai ekspor sebesar 69 juta dollar AS. Tentunya hal ini sangat signifikan dalam memberi kontribusi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan penghasilan rakyat.
Peluang pengembangan ekonomi kreatif batik semakin memperoleh momentum pasca penetapan batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Dengan pengakuan ini setidaknya membuat brand awareness batik semakin nyata di mata dunia. Pengakuan UNESCO tersebut juga merupakan bentuk pengakuan yang strategis terhadap eksistensi batik dan nilai pentingnya bagi peradaban dan perkembangan kebudayaan di Indonesia. Sekaligus menjadi kekuatan dahsyat bagi industri batik Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar internasional. Melihat semua itu, kita berharap akan adanya dampak positif pada perkembangan dunia pariwisata nasional.
Referensi :
www.kompasiana.com/.../batik-warisan-budaya-dunia_54f892a4a3331123098b46a
https://www.scribd.com/.../PENGARUH-BATIK-TERHADAP-PEREKONOMIAN-IN...
1.
Komentar
Posting Komentar